Kamis, 31 Desember 2015

Bab VI Benda dan Sifatnya

Bab VI Benda dan Sifatnya

A.Wujud Benda
Berdasarkan wujudnya, benda dibagi menjadi tiga yaitu :benda padat, benda cair, dan benda gas.

1. Benda Padat













( Contoh benda padat : bata , dan batu )


Benda padat yang ada disekitar kita contohnya : tanah,batu, kayu,logam,dan buku.
setiap benda yang berwujud padat bentuknya selalu tetap.

2. Benda Cair












( contoh gambar benda cair : air dan susu )


Air, minyak, susu, dan kecap termasuk ke dalam benda cair.
Benda cair mempunyai sifat sebagai berikut :

1.             mengikuti bentuk wadahnya.
2.             menekan ke segala arah.
3.            bergerak ke segala arah dari tempat yang tinggi ke tempat yang

3. Benda Gas


( contoh gambar gas : asap )

Berbeda dengan benda padat dan cair, gas sulit diamati. Hanya gas-gas tertentu yang dapat
dilihat. Misalnya, asap kendaraan merupakan benda gas yang dapat dilihat.
Udara dan asap merupakan benda yang tergolong benda gas.


B.Perubahan Wujud Benda



1. Perubahan dari Cair ke Padat dan Sebaliknya

Perubahan wujud dari cair ke padat disebut membeku.
Perubahan dari wujud padat ke wujud cair disebut meleleh atau mencair.

2. Perubahan dari Cair ke Gas dan Sebaliknya

Perubahan air dari wujud cair ke wujud gas disebut proses penguapan.
Perubahan air dari wujud gas ke wujud cair disebut proses pengembunan.

3. Perubahan dari Padat ke Gas

Perubahan wujud padat ke wujud gas disebut menyublim.
Benda dapat mengalami lima jenis perubahan,
yaitu: pencairan,pembekuan,penguapan, pengembunan, dan penyubliman.

C. Hubungan Sifat Bahan dan Kegunaannya

1. Logam
Logam merupakan bahan yang keras,kuat, tahan panas, dan dapat menghantarkan panas dengan baik. Contoh jenis-jenis logam antara lain:
a) aluminium,


b) besi

c) tembaga.




2. Kayu
Kayu adalah bahan yang berasal dari tumbuhan berkayu, seperti pohon damar, pohon jati, dan pohon cendana. Fungsi kayu dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak diantaranya yaitu : digunakan sebagai tiang atau penyangga atap rumahmu, pembuatan kursi, meja, dll.



(Gambar kayu)

3. Plastik
Plastik merupakan bahan yang terbuat dari minyak mentah dan diolah secara kimiawi.
Plastik memiliki beberapa sifat, antara lain tidak dapat ditembus air dan mudah dibentuk.

(Gambar plastic)

4. Karet
Karet merupakan bahan yang berasal dari getah pohon karet. Karet memiliki sifat yang lentur,
elastis, dan tidak dapat ditembus air.



(Gambar karet dan hasil olahan dari karet)

5. Kaca
Kaca adalah salah satu benda penting yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Jendela, cermin, lensa, dan layar televisi salah satu contoh dari benda kaca







 (gambar benda dari kaca)

Rabu, 30 Desember 2015

Bab V Saling Ketergantungan Antar Makhluk Hidup

Bab V Saling Ketergantungan Antar Makhluk Hidup

A. Hubungan Khas antara Mahluk Hidup (Simbiosis)
Mahluk hidup satu dengan yang lain saling berhubungan. Hubungan khas mahluk hidup yang satu dengan mahluk hidup yang lain disebut simbiosis.
Hubungan khas mahluk hidup (simbiosis) dibagi menjadi tiga jenis yaitu simbiosis mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.

1. Simbiosis mutualisme, adalah hubungan antar mahluk hidup yang saling menguntungkan.
Contoh simbiosis mutualisme :
Hubungan antara kupu-kupu dan bunga. Kupu-kupu yang hinggap di bunga mendapat keuntungan karena dapat mengambil nektar dari bunga. Bunga juga mendapat keuntungan karena kupu-kupu dapat membantu terjadinya penyerbukan.
Hubungan antara burung jalak dan kerbau. Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau makan kutu, sementara kerbau juga untung karena kutunya habis.
Gambar simbiosis mutualisme :
  

2. Simbiosis parasitisme, adalah hubungan antar mahluk hidup yang satu dengan yang lain dirugikan.
Contoh simbiosis parasistisme :
Hubungan antara benalu dan pohon mangga. Benalu yang hidup menempel pada pohon mangga mendapat keuntungan dengan menyerap makanan dari pohon mangga. Sementara pohon mangga dirugikan karena makanannya "dirampas" oleh benalu.
Hubungan antara tali putri dengan tanaman pagar. Tanaman pagar akan mati karena makanannya dimakan tali putri.
Gambar simbiosis paraistisme :


Gambar Simbiosis Parasitisme


3. Simbiosis komensalisme, adalah hubungan antar mahluk hidup yang satu untung yang lain tidak mendapat keuntungan tetapi juga tidak dirugikan.
Contoh simbiosis komensalisme:
Hubungan antara ikan remora dan ikan hiu. Ikan remora adalah ikan kecil yang sering menjadi makanan ikan lain. Ikan hiu adalah ikan yang sangat besar dan ditakuti oleh ikan-ikan lain. Ikan remora sering mengikuti bahkan menempel pada tubuh ikan hiu. Dengan demikian ikan remora merasa aman, karena terlindungi oleh ikan hiu. Sementara itu ikan hiu tidak dirugikan, karena keberadaan ikan remora di sekitarnya tidak menjadi beban bagi ikan hiu.
Hubungan antara bunga anggrek dengan pohon inang. Bunga anggrek tumbuh menempel pada pohon. Bunga anggrek mendapat keuntungan dengan makan sisa-sisa kotoran kayu. Sementara itu pohon inang tidak mendapat keuntungan dan tidak dirugikan.
Gambar simbiosis komensalisme :



Gambar Simbiosis Komensalisme


B. Hubungan antar Mahluk Hidup dan Lingkungan
Mahluk hidup satu membutuhkan mahluk hidup lain. Ada saling ketergantungan antar mahluk hidup.Hewan hidupnya tergantung kepada tumbuhan, karena hewan makan tumbuhan.
Contoh : Kuda hidupnya tergantung kepada rumput, karena makanan kuda adalah rumput. Bila semua rumput kering, maka kuda akan menderita karena tidak mendapat makanan. Kuda akan kelaparan dan akhirnya akan mati.

Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk melakukan kegiatan hidupnya.Mahluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri adalah tumbuhan hijau.Karena dapat membuat makanan sendiri, tumbuhan hijau disebut produsen.
Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanan sendiri. Manusia dan hewan makan tumbuhan atau hewan lain. Karena manusia dan hewan memperoleh makanan dari mahluk hidup lain, maka manusia dan hewan disebut konsumen. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut :
Konsumen Tingkat I, yaitu hewan atau mahluk hidup yang langsung akan tumbuhan (produsen). Contohnya : Kambing dan kerbau makan rumput, burung gelatik makan biji-bijian, belalang makan rumput.
Konsumen Tingkat II, yaitu hewan-hewan yang makan konsumen tingkat I. Contoh : Burung makan belalang, kucing makan tikus.
Konsumen Tingkat III, yaitu hewan-hewan yang makan konsumen tingkat II. Contoh : Harimau makan kambing, manusia makan ayam, burung elang makan ular.
Dalam hal itu terjadi hubungan makan dan dimakan antar mahluk hidup.Contoh : Padi dimakan tikus, tikus dimakan ular, ular dimakan burung elang :
Padi - Tikus - Burung Elang
Hubungan makan dan dimakan antar mahluk hidup semacam itu disebut rantai makanan.


Gambar Rantai Makanan

Alam akan menjadi seimbang bila jumlah produsen lebih banyak dari pada konsumen tingkat I. Jumlah konsumen tingkat pertama lebih banyak dari pada konsumen tingkat II. Jumlah konsumen tingkat II lebih banyak dari pada konsumen tingkat III dan seterusnya. Perbandingan antara jumlah produsen dan konsumen akan membentuk sebuah piramida yang disebut piramida makanan.
Tumbuhan dan hewan yang hidup di suatu tempat, misalnya kebun atau sawah dapat membentuk beberapa rantai makanan.
Padi - Tikus - Burung Elang
Padi - Belalang - Burung - Ular
Padi - Ayam - Ular - Burung Elang
Padi tidak hanya dimakan oleh satu jenis mahluk hidup.Padi dapat dimakan oleh tikus, belalang, dan ayam.Beberapa rantai makanan seperti itu dapat digabungkan dan dihubung-hubungkan menjadi suatu jaringan.Beberapa rantai makanan yang saling berhubungan membentuk jaringan yang disebut jaring-jaring makanan. 

BAB IV Daur Hidup Beberapa Hewan

BAB IV Daur Hidup Beberapa Hewan

A. Daur Hidup Hewan

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, ada mahluk hidup yang tidak mengalami perubahan wujud, ada pula yang mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud mahluk hidup dalam pertumbuhan dan perkembangannya disebut metamorfosis.
Metamorfosis dibedakan menjadi dua sebagai berikut :
Metamorfosis sempurna, artinya bentuk sebelum dewasa dan sesudah dewasa berbeda. Misalnya kupu-kupu, lalat, nyamuk dan katak.
Metamorfosis tidak sempurna, artinya bentuk sebelum dewasa dan sesudah dewasa sama. Misalnya belalang, laron, da pianggang.

a. Daur Hidup Kupu-kupu






Daur hidup kupu-kupu | Metamorfosis pada kupu-kupu

Kupu-kupu bertelur. Kupu-kupu sering bertelur di daun atau kulit pohon.
Telur kupu-kupu menetas menjadi ulat. Selama menjadi ulat, kerjanya hanya makan daun-daunan.
Ulat kemudian berubah menjadi kepompong. Kepompong merupakan masa diam, yaitu tidak makan dan tidak bergerak.
Akhinya kepompong akan berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu dapat membantu penyerbukan pada bunga.
Jadi daur hidup kupu-kupu dapat ditulis sebagai berikut :
Telur - ulat - kepompong - kupu-kupu.

b. Daur Hidup Nyamuk



Daur Hidup Nyamuk

 Nyamuk bertelur. Nyamuk bertelur di permukaan air yang menggenang.
Telur nyamuk menetas menjadi jentik-jentik atau tempayak.
Jentik-jentik kemudian berubah menjadi kepompong
Akhirnya kepompong akan berubah menjadi nyamuk
Jadi daur hidup nyamuk dapat ditulis sebagai berikut :
Telur - jentik-jentik - kemponpong - nyamuk.

c. Daur Hidup Katak


Katak. Katak bertelur di permukaan air yang menggenang.
Katak berubah menjadi kecebong (berudu)
Katak berubah menjadi katak muda. Katak muda ini masih mempunyai ekor.
Katak muda akhirnya akan menjadi katak dewasa.
 Jadi daur hidup katak dapat ditulis sebagai berikut :
Telur - berudu - katak muda - katak dewasa

Dalam daur hidupnya katak hidup di dua alam, yaitu di air dan di darat. Oleh karena itu katak disebut sebagai hewan amphibi.

d. Daur Hidup Kucing


Kucing merupakan salah satu hewan dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak mengalami perubahan wujud. Kucing berkembang biak dengan cara beranak. Bayo kucing yang dilahirkan wujudnya sama dengan wujud induknya. Yang berbeda adalah ukurannya. Ketika lahir, bentuk bayi kucing masih kecil. Lama-kelamaan bayi kucing tumbuh menjadi kucing kecil yang lincah. Akhirnya kucing kecil tumbuh menjadi kucing dewasa.

B. Kepedulian Terhadap Hewan Piaraan
Ada hubungan antara manusia dan hewan. Manusia bergantung kepada hewan, karena manusia memerlukan makanan yan berasal dari hewan. Begitu pula kehidupan hewan sangat bergantung pada pemeliharaan manusia. Oleh karena itu, agar hewan memberikan manfaat yang baik kepada manusia, maka manusia harus memperlakukan hewan dengan baik pula.

Kucing merupakan hewan piaraan. Kucing tidak diambil dagingnya untuk dimakan, tetapi sebagai hewan kesayangan. Kucing yang cantik dan lucu sangat disenangi oleh anak-anak. Karena itu kucing harus dipelihara dengan baik. Tiap hari diberi makan dan minum. Makanan yang baik akan menyebabkan kucing tumbuh dengan sehat. Sekali waktu kucing perlu dimandikan dengan sabun, agar bulunya bersih dan sehat.

Ikan merupakan hewan yang bermanfaat bagi manusia. Dagingnya diambil sebagai sumber bahan makanan. Ika dipelihara di tambak atau di kolam. Tiap hari ikan diberi makan. Kolam dibersihkan dari kotoran. Ikan-ikan yang besar dapat diambil, ikan yang masih kecil dilepas dibiarkan tumbuh dan berkembang biak.

Sapi yang dipelihara harus dibuatkan kandang, diberi makan rumput yang segar dan dimandikan. Sapi dipelihara dengan baik akan cepat gemuk. Sapi yang gemuk merupakan persediaan makanan yang bagus bagi manusia. 

Ayam yang dipelihara harus dibuatkan kandang pula. Diberikan makanan yang bervitamin. Ayam akan cepat gemuk dan banyak bertelur. Daging ayam dan telur merupakan bahan makanan yang bagus bagi manusia

Daur hidup hewan dibagi menjadi 2 yakni daur hidup tanpa metamorfosis dan daur hidup dengan metamorfosis :

B.  Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosis

Pada umumnya hewan tidak mengalami metamorfosis selama daur hidupnya, contohnya ayam dan kucing. Ketika telur ayam menetas, anak ayam akan keluar dari cangkang telur. Bentuk tubuh anak ayam ( uthuk ) sama persis dengan induknya. Anak ayam hanya mengalami perubahan ukuran tubuh dan jumlah serta ukuran bulu saja hingga menjadi ayam dewasa. Begitu juga pada daur hidup  kucing, setelah anak kucing dilahirkan oleh induknya maka anak kucing ini bentuknya sama persis dengan induknya. Perbedaannya hanya di ukuran tubuh dan jenis bulu/warna bulunya.


Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosis

2. Daur Hidup Hewan dengan Metamorfosis

Berdasarkan perubahan bentuk hewan, metamorfosis dibagi menjadi 2 yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

a. Metamorfosis Sempurna

Pada metamorfosis sempurna, bentuk hewan yang baru menetas berbeda dengan induknya.Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna misalnya kupu-kupu, nyamuk, kumbang, lalat, lebah, dan katak.

Contoh daur hidup hewan dengan metamorfosis sempurna :

- Daur hidup kupu-kupu : telur-ulat/larva-kepompong-kupu dewasa, atau ada juga versi yang lebih detail lagi yakni : telur-ulat-kepompong-kupu muda-kupu dewasa.




Daur Hidup Kupu-Kupu

- Daur hidup nyamuk : telur-larva-pupa-nyamuk muda-nyamuk dewasa



Daur Hidup Nyamuk

- Daur hidup katak: telur-berudu/kecebong-katak berekor-katak muda-katak dewasa


Daur Hidup Katak

Daur Hidup Lalat : telur-larva-pupa-lalat dewasa


Daur Hidup Lalat

b. Metamorfosis Tidak Sempurna

Pada metamorfosis tidak sempurna, bentuk hewan yang baru menetas mirip dengan induknya, akan tetapi ada bagian tubuh yang belum terbentuk misalnya sayap. Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna misalnya belalang, kecoak, jangkrik, dan laron.

- Daur Hidup Belalang: telur-nimfa-belalang muda-belalang dewasa


Daur Hidup Belalang


Daur Hidup Kecoak : telur-nimfa-kecoak muda-kecoak dewasa

Daur Hidup Kecoak

Bab III Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Bab III Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

A.    Sumber-Sumber Makanan
Makanan hewan bersumber dari tumbuhan dan beberapa jenis hewan.
B.     Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan-hewan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa golongan antara lain :
a. Herbivor
Hewan yang memakan tumbuhan disebut herbivor. Contoh hewan pemakan tumbuhan : kuda, zebra, kelelawar, kelinci, kambing, gajah.



        











         

b. Karnivor

Hewan pemakan daging (karnivor) merupakan hewan yang mencari makan dengan cara berburu hewan lain. Hewan karnivor biasanya memiliki senjata, senjata itu dapat berupa gigi-gigi yang tajam, selain itu hewan karnivor biasanya memiliki cakar yang tajam.  Hewan yang termasuk kedalam jenis karnivor diantaranya yaitu : singa, macan, kucing, anjing, burung gagak, burung hantu, hiu.

                  



c. Omnivor
Hewan pemakan tumbuhan dan daging (omnivor) terkadang disebut juga sebagai hewan pemakan segala. Hewan omnivor tidak memiliki ciri khusus yang menunjang untuk jenis makanannya. Contoh hewan omnivor ialah tikus dan ayam.


                













C.    Susunan Gigi  Hewan
1. Susunan gigi hewan herbivora biasanya terdiri atas gigi seri untuk memotong makanan dan gigi geraham untuk mengunyah makanan.
2. Susunan gigi hewan karnivora terdiri dari gigi taring panjang dan runcing yang berguna untuk memotong makanannya.
3. Susunan gigi hewan golongan omnivora terdiri atas gigi taring, gigi seri dan gigi geraham.

Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanan
Pernahkah kamu pergi ke kebun binatang? Di  sana terdapat berbagai jenis hewan. Mulai yang  bertubuh kecil hingga yang bertubuh besar. Ternyata, hewan-hewan tersebut setiap hari  diberi makanan oleh penjaga kebun binatang.

Makanan hewan-hewan tersebut ada yang  berasal dari tumbuhan dan ada yang berasal dari  hewan. Makanan yang berasal dari tumbuhan, di  antaranya rumput, buah-buahan dan biji-bijian. Adapun, makanan yang berasal dari hewan, di  antaranya daging.

Berdasarkan jenis makanannya tersebut, hewan-hewan dapat dikelompokkan ke dalam  beberapa golongan. Penggolongan tersebut,  antara lain,  herbivor (pemakan tumbuhan),  karnivor (pemakan daging), dan omnivor (pemakan tumbuhan dan daging).[1]

Herbivora
Hewan pemakan tumbuhan disebut  herbivora. Hewan herbivora ada yang berukuran besar. Ada juga hewan herbivora yang berukuran kecil. Herbivora yang tubuhnya besar contohnya gajah, sapi, dan kuda. Adapun contoh herbivora yang tubuhnya kecil adalah ulat, kupu-kupu, dan belalang. Hewan yang termasuk dalam jenis herbivora antara lain adalah:
1) Bangsa burung, misalnya burung nuri, kakatua, burung beo, merpati,  betet, dan sebagainya.
2) Bangsa mamalia (hewan menyusui),  misalnya kuda, sapi, kerbau, kambing,  kelinci, kijang, dan sebagainya.




Pada umumnya mamalia (hewan yang menyusui anaknya) tergolong hewan herbivora. Misalnya kambing, sapi, dan kerbau. Kita dapat mengenali hewan mamalia pemakan tumbuhan dari susunan giginya. Gigi-gigi hewan herbivora berciri-ciri sebagai berikut.
Tidak memiliki gigi taring
Memiliki gigi geraham yang permukaannya bergelombang. Gigi ini berfungsi untuk mengunyah makanan hingga lumat dan lembut. Hewan mamalia yang tergolong herbivora biasanya menelan makanannya sampai lembut.[2]
Bangsa serangga misalnya walang  sangit, belalang, capung, kutu daun, dan sebagainya.
Hewan mamalia yang makan tumbuhan memiliki gigi seri tajam, tidak bertaring, dan gigi gerahamnya bergelombang.
Paruh burung pemakan biji mempunyai ujung yang runcing tetapi tidak terlalu panjang. Sedangkan burung pemakan madu mempunyai paruh yang  sangat panjang untuk menembus bunga dan mengisap madu. Hewan  herbivora yang memakan buah-buahan disebut frutivora.[3]

Hewan Pemakan Daging (Karnivora)
Karnivora adalah hewan yang makanannya adalah dari hewan lain. Hewan pemangsa hewan lain disebut dengan predator. Oleh karena itu, karnivora sering disebut predator. Contoh hewan karnivora adalah kucing, harimau, serigala, dan buaya. Burung elang juga termasuk karnivora.[4]
Berbagai macam hewan karnivora dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a)Karnivora berkaki empat
Kucing, singa, dan anjing merupakan contoh karnivora berkaki empat. Hewan ini memiliki kuku yang kokoh dan tajam. Kuku tersebut berfungsi untuk mencengkram mangsanya. Pada umumnya, karnivora memiliki gigi taring yang tajam. Gigi tersebut berfungsi untuk merobek dan mengunyah daging.
Karnivora berkaki empat merupakan jenis mamalia. Hewan dalam jenis ini memiliki gigi taring yang tajam. Fungsi gigi taring ini untuk melumpuhkan, dan merobek daging mangsanya. Adapun permukaan gigi gerahamnya bergaris-garis tajam. Bentuk geraham seperti itu berguna untuk mengunyah makanannya. Contoh mamalia yang tergolong karnivora adalah kucing, harimau, dan singa.
b) Karnivora yang merupakan kelompok unggas
Beberapa jenis burung juga termasuk karnivora. Contohnya burung elang dan burung hantu. Burung pemangsa biasanya berparuh kuat, runcing, dan ujung paruh bagian atas melengkung ke bawah. Burung pemangsa juga memiliki cakar yang runcing.
Meskipun sama-sama pemakan daging akan tetapi masing-masing burung ini memiliki paruh yang berbeda-beda sesuai dengan mangsanya. Misalnya, burung bangau yang makanannya ikan dan katak. Paruh burung bangau berbentuk besar, panjang, dan runcing serta berongga pada bagian bawah untuk menjaring makanannya yang berupa ikan. Hal ini memudahkan burung bangau untuk menangkap mangsanya.
c) Karnivora pemakan serangga
Contoh hewan karnivora pemakan serangga adalah laba-laba. Laba-laba merupakan jenis serangga yang memakan serangga lainnya. Hewan karnivora yang hanya memakan serangga disebut insektivora.
d) Karnivora pemakan herbivora
Contoh karnivora pemakan herbivora adalah harimau yang memakan rusa.
e) Karnivora pemakan ikan
Ikan hiu dan anjing laut adalah contoh karnivora pemakan ikan.




Ciri-ciri hewan karnivora
Hewan ini memiliki taring yang berguna untuk merobek daging hewan yang dimangsanya.
Kakinya memiliki cakar yang berguna untuk mencengkram mangsanya.
Mempunyai indra penglihat, penc[5]ium, dan pendengar yangbaik.
Memiliki racun (bisa) dan gigi taring yang kuat seperti ular.
Mempunyai gigi taring dan gigi geraham yang tajam. Gigi taring yang besar. Gigi gerahamnya pun tajam yang berguna untuk mengunyah daging dan tulang.
Jenis burung yang termasuk karnivora seperti burung elang dan burung hantu mempunyai cakar juga kuku yang tajam dan kuat.

Omnivora
Hewan pemakan segala disebut omnivora. Omnivora memakan umbuhan maupun hewan lain. Hewan yang termasuk kelompok ini adalah ayam, bebek, beruang, gorila, monyet, orang utan, dan lain-lain.
Susunan gigi hewan omnivor terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Ketiga jenis gigi tersebut berkembang dengan baik karena disesuaikan dengan jenis makanannya. Gigi seri digunakan untuk memotong.  Jika memakan daging hewan lain, maka gigi yang banyak digunakan adalah gigi taring, yaitu untuk mengerat. Jika memakan sayuran, maka gigi yang digunakan adalah gigi geraham, yaitu untukmelumat.  Akan tetapi, ketiga jenis gigi tersebut berfungsi dengan baik saat makanan berada di dalam mulut. Berikut ini merupakan hewan yang termasuk dalam jenis omnivora.



Beruang selain makan ikan juga memakan buah-buahan dan madu. Ayam dan bebek sangat suka terhadap biji-bijian. Namun, keduanya juga sering makan cacing atau serangga kecil lainnya. Tikus seperti musang, ikan  dan buah-buahan merupakan makanan kesukaannya. Pernahkah kamu kehilangan lauk karena dimakan tikus?

Bangsa burung juga ada yang termasuk hewan karnivor. Misalnya, burung kutilang, burung jalak, dan burung cucakrawa. Pernahkah kamu melihatnya? Bagaimana bentuk paruh burung-burung tersebut? Bentuk paruhnya  panjang, kecil, dan runcing. Bentuk paruh seperti itu sangat sesuai untuk mengambil makanan berupa tumbuhan serta hewan-hewan kecil yang berada di daun ataupun di dalam batang pohon.

QUIZ Modul K13 Kelas 1 Tema 1 Subtema 2

Untitled Quiz - ProProfs  »  Create A Quiz with ProProfs