Bab V Saling Ketergantungan Antar Makhluk
Hidup
A. Hubungan Khas antara Mahluk Hidup (Simbiosis)
Mahluk
hidup satu dengan yang lain saling berhubungan. Hubungan khas mahluk hidup yang
satu dengan mahluk hidup yang lain disebut simbiosis.
Hubungan
khas mahluk hidup (simbiosis) dibagi menjadi tiga jenis yaitu simbiosis
mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
1. Simbiosis mutualisme, adalah hubungan antar mahluk hidup yang
saling menguntungkan.
Contoh
simbiosis mutualisme :
Hubungan
antara kupu-kupu dan bunga. Kupu-kupu yang hinggap di bunga mendapat keuntungan
karena dapat mengambil nektar dari bunga. Bunga juga mendapat keuntungan karena
kupu-kupu dapat membantu terjadinya penyerbukan.
Hubungan
antara burung jalak dan kerbau. Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau makan
kutu, sementara kerbau juga untung karena kutunya habis.
Gambar simbiosis mutualisme :
2. Simbiosis parasitisme, adalah hubungan antar mahluk hidup yang
satu dengan yang lain dirugikan.
Contoh
simbiosis parasistisme :
Hubungan
antara benalu dan pohon mangga. Benalu yang hidup menempel pada pohon mangga
mendapat keuntungan dengan menyerap makanan dari pohon mangga. Sementara pohon
mangga dirugikan karena makanannya "dirampas" oleh benalu.
Hubungan
antara tali putri dengan tanaman pagar. Tanaman pagar akan mati karena
makanannya dimakan tali putri.
Gambar simbiosis paraistisme :
3. Simbiosis komensalisme, adalah
hubungan antar mahluk hidup yang satu untung yang lain tidak mendapat keuntungan
tetapi juga tidak dirugikan.
Contoh
simbiosis komensalisme:
Hubungan
antara ikan remora dan ikan hiu. Ikan remora adalah ikan kecil yang sering
menjadi makanan ikan lain. Ikan hiu adalah ikan yang sangat besar dan ditakuti
oleh ikan-ikan lain. Ikan remora sering mengikuti bahkan menempel pada tubuh
ikan hiu. Dengan demikian ikan remora merasa aman, karena terlindungi oleh ikan
hiu. Sementara itu ikan hiu tidak dirugikan, karena keberadaan ikan remora di
sekitarnya tidak menjadi beban bagi ikan hiu.
Hubungan
antara bunga anggrek dengan pohon inang. Bunga anggrek tumbuh menempel pada
pohon. Bunga anggrek mendapat keuntungan dengan makan sisa-sisa kotoran kayu.
Sementara itu pohon inang tidak mendapat keuntungan dan tidak dirugikan.
Gambar simbiosis komensalisme :
B. Hubungan antar Mahluk Hidup dan Lingkungan
Mahluk
hidup satu membutuhkan mahluk hidup lain. Ada saling ketergantungan antar
mahluk hidup.Hewan hidupnya tergantung kepada tumbuhan, karena hewan makan tumbuhan.
Contoh
: Kuda hidupnya tergantung kepada rumput, karena makanan kuda adalah rumput.
Bila semua rumput kering, maka kuda akan menderita karena tidak mendapat
makanan. Kuda akan kelaparan dan akhirnya akan mati.
Setiap
mahluk hidup membutuhkan makanan untuk melakukan kegiatan hidupnya.Mahluk hidup
yang dapat membuat makanan sendiri adalah tumbuhan hijau.Karena dapat membuat
makanan sendiri, tumbuhan hijau disebut produsen.
Manusia
dan hewan tidak dapat membuat makanan sendiri. Manusia dan hewan makan tumbuhan
atau hewan lain. Karena manusia dan hewan memperoleh makanan dari mahluk hidup
lain, maka manusia dan hewan disebut konsumen. Berdasarkan jenis
makanannya, konsumen dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut :
Konsumen Tingkat I, yaitu hewan atau mahluk hidup yang langsung akan tumbuhan
(produsen). Contohnya : Kambing dan kerbau makan rumput, burung gelatik makan
biji-bijian, belalang makan rumput.
Konsumen Tingkat II, yaitu hewan-hewan yang makan konsumen tingkat I. Contoh :
Burung makan belalang, kucing makan tikus.
Konsumen Tingkat III, yaitu hewan-hewan yang makan konsumen tingkat II. Contoh :
Harimau makan kambing, manusia makan ayam, burung elang makan ular.
Dalam
hal itu terjadi hubungan makan dan dimakan antar mahluk hidup.Contoh : Padi
dimakan tikus, tikus dimakan ular, ular dimakan burung elang :
Padi
- Tikus - Burung Elang
Hubungan
makan dan dimakan antar mahluk hidup semacam itu disebut rantai makanan.
Alam
akan menjadi seimbang bila jumlah produsen lebih banyak dari pada konsumen
tingkat I. Jumlah konsumen tingkat pertama lebih banyak dari pada konsumen
tingkat II. Jumlah konsumen tingkat II lebih banyak dari pada konsumen tingkat
III dan seterusnya. Perbandingan antara jumlah produsen dan konsumen akan
membentuk sebuah piramida yang disebut piramida makanan.
Tumbuhan
dan hewan yang hidup di suatu tempat, misalnya kebun atau sawah dapat membentuk
beberapa rantai makanan.
Padi
- Tikus - Burung Elang
Padi
- Belalang - Burung - Ular
Padi
- Ayam - Ular - Burung Elang
Padi
tidak hanya dimakan oleh satu jenis mahluk hidup.Padi dapat dimakan oleh tikus,
belalang, dan ayam.Beberapa rantai makanan seperti itu dapat digabungkan dan
dihubung-hubungkan menjadi suatu jaringan.Beberapa rantai makanan yang saling
berhubungan membentuk jaringan yang disebut jaring-jaring makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar